Di zaman kini ini yang telah serba modern, investasi yaitu salah satu aktivitas keuangan yang cukup banyak menarik perhatian. Investasi ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan kestabilan finansial yang lebih baik di masa yang akan datang. Ada banyak instrumen investasi, salah satunya adalah obligasi.
Obligasi atau surat utang ialah salah satu investasi yang cukup menjanjikan dan dapat Anda jadikan investasi di masa pandemi. Peluang obligasi di masa pandemic seperti kini ini cukup besar. Sebelum itu, Anda sepatutnya tahu apa itu obligasi dan jenis-tipe obligasi. Sebab obligasi ini sendiri ada banyak macam-jenisnya.
Pengertian Obligasi
Obligasi ialah surat utang rentang menengah dan bentang panjang yang dapat Anda jual belikan. Obligasi ini berisikan janji dari pihak penerbit untuk membayarkan sejumlah imbalan, berupa bunga pada periode tertentu. Kemudian, penerbit akan melunasi pokok hutang di akhir waktu yang telah ditetapkan terhadap pemegang obligasi.
Peluang obligasi di masa pandemi ini cukup baik karena investasi ragam ini memiliki pendapatan yang tetap. Poin investasi obligasi relatif stabil sehingga pantas untuk investasi bentang menengah dan juga bentang panjang. Lazimnya, investasi obligasi ini mempunyai bentang waktu 3 tahun ke atas.
Obligasi ini sama seperti meminjamkan uang ke pihak penerbit, seperti pemerintah ataupun perusahaan. Kalau obligasi yang dirilis korporasi, karenanya dana itu dipakai untuk mengembangkan suatu usaha seperti ekspansi, modal kerja, bayar utang, dan lain sebagainya.
Meski untuk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah melewati Kemenkeu, dana hasil penjualan itu akan diaplikasikan untuk menutup defisit dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Variasi Obligasi
Setelah Anda mengenal apa itu obligasi, selanjutnya Anda juga harus tahu jenis-jenis obligasi yang ada di Indonesia. Obligasi ini memiliki beberapa macam menurut karakteristiknya masing-masing, ada tiga jenis obligasi yang mana tiap jenisnya juga memiliki beberapa obligasi tertentu. Berikut penjelasannya:
1. Obligasi Menurut Kupon
Secara biasa, obligasi menurut kupon dibagi menjadi 3, obligasi tanpa kupon, obligasi kupon tetap, dan obligasi kupon variabel. Berikut penjelasan singkat mengenai ketiga jenis obligasi kupon tersebut:
Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bonds), adalah obligasi yang tak mengerjakan pembayaran bunga secara periodik. Jadi, bunga dan pokok pada jenis obligasi ini dibayarkan satu kali dikala jatuh tempo.
Obligasi Kupon Tetap (Fixed Coupon Bonds), merupakan obligasi yang tingkat kupon bunganya telah ditentukan sebelum masa penawaran di pasar perdana. Bunga tersebut akan dibayarkan secara periodik, tak seperti obligasi tanpa kupon.
Obligasi Kupon Variabel (Variable Coupon Bonds), adalah obligasi dengan tingkat bunga yang sudah ditentukan sebelum jangka waktu tertentu. Tingkat kupon itu dihitung menurut suatu referensi tertentu seperti suku bunga perbankan, dan lain sebagainya.
2. Obligasi Menurut Penerbit
Jenis-jenis obligasi yang selanjutnya yakni menurut penerbitnya. Menurut penerbit, obligasi bisa dibagi menjadi 3 ragam, yaitu obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi retail. Berikut penjelasan singkat mengenai ketiga obligasi itu:
Obligasi Korporasi (Corporate Bond), ialah obligasi yang diterbitkan perusahaan. Perusahaan ini bisa berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun badan usaha swasta. Tipe obligasi yang diterbitkan pada obligasi korporasi biasanya yakni obligasi kupon tetap, variabel, dan obligasi syariah.
Obligasi Pemerintah (Government Bond), ialah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. ORI ialah salah satu contoh obligasi menarik di akhir tahun 2022 yang dapat Anda coba beli dan jadikan sebagai investasi. Untuk tipe obligasi yang dipakai sama seperti obligasi korporasi.
Obligasi Retail, merupakan obligasi lain yang diterbitkan oleh pemerintahan. Obligasi macam ini biasanya diterbitkan pemerintah dan dipasarkan ke perorangan lewat agen yang ditunjuk langsung pemerintah. ORI ialah salah satu obligasi retail yang dapat Anda pilih.
3. Obligasi Berdasarkan Syariah
Tipe obligasi yang terakhir yakni berdasarkan syariahnya atau yang dikenal dengan sukuk. Sukuk ini yaitu jenis obligasi yang bisa Anda peroleh di Indonesia yang mana obligasi ini memiliki prinsip syariah di dalamnya. Ada dua macam obligasi berdasarkan syariahnya, adalah:
Sukuk Mudharabah, adalah obligasi yang memakai akad mudharabah, merupakan format kerja sama antara penerbit obligasi dengan pemodal.
Sukuk Ijarah, ialah obligasi yang mengaplikasikan akad ijarah atau akad sewa. Obligasi variasi ini mirip seperti obligasi kupon yang sudah kita bahas sebelumnya. Pemberi akan memperoleh untung menurut ijarah yang sudah disepakati sebelumnya.
Unsur Dampak Skor Obligasi
Skor dari obligasi yang kami jelaskan di atas tadi dapat naik dan turun menurut banyak unsur. Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi harga obligasi di pasaran, tetapi berikut ini yaitu sebagian faktor yang mempengaruhi harga obligasi:
1. Interest Rate
Unsur pertama yang mempengaruhi harga obligasi yaitu interest rate atau atensi pengguna. Interest rate merupakan besaran suku yang dihasilkan referensi untuk para pembeli sebagai pembanding dasar untuk mengenal tingkat refund. Dalam hal ini, tingkat suku bunga yang dijadikan acuan yaitu Bank Indonesia (BI Rate).
2. Elemen Risiko
Biasanya dimaksud dengan faktor risiko yaitu kemampuan penerbit dalam melaksanakan pelunasan pokok dan pembayaran bunga tepat waktu pantas dengan jatuh tempo. Anda bisa memperhatikan peringkat obligasi secara berkala .
Kian peringkat obligasi ini menurun, maka tingkat risiko penerbit dalam memenuhi kewajiban mereka menjadi lebih rendah yang bisa mengakibatkan pembayaran gagal.
3. Jatuh Tempo
Jatuh tempo adalah tenggat waktu pelunasan pokok dan pembayaran bunga yang wajib dipenuhi oleh pihak penerbit obligasi. Biasanya, harga obligasi berbanding terbalik dengan bentang waktu dari obligasi.
Kiat pendek bentang waktu obligasi, karenanya semakin kecil risiko obligasi itu. Kiat dekat obligasi mendekati tanggal jatuh tempo, harga dari obligasi tersebut akan mendekati nilai nominalnya.
Tips Memilih Obligasi
Anda tidak boleh asal dalam memilih obligasi supaya tak menyesal. Anda juga seharusnya memerhatikan legalitas dan keamanan obligasi yang beredar di Indonesia. Berikut ini sebagian kiat dalam memilih penerbit obligasi:
1. Strategi Kiat Transaksi
Pertama, Anda semestinya memilih waktu yang pas untuk bertransaksi. Sebagai investor, Anda dapat memasarkan kembali obligasi di pasar sekunder, tapi pastikan harga jual yang Anda tetapkan tidak lebih rendah dari harga beli obligasi di awal.
Taktik, Anda membeli obligasi di pasar perdana dengan harga 100% yang bernilai Rp50 juta. Selang satu tahun, Anda bisa menjual obligasi itu ke pemodal lain dengan harga 110% yang bernilai Rp55 juta di pasar sekunder. Dari sini Anda bisa untung 10% atau Rp5 juta.
2. Sebab Buy and Hold
Seumpama berikutnya ialah dengan mengaplikasikan strategi buy and hold. Karena ini amat layak untuk Anda yang bertujuan menaruh modal secara utuh dan mendapatkan untung yang tetap. Karena mengendalikan surat hutang hingga jatuh tempo konsisten menguntungkan.
Anda tidak perlu cemas terhadap perubahan bunga sebab meski bunga naik yang membuat skor surat utang turun, Anda masih bisa memperoleh kupon layak dengan kesepakatan ketika jatuh tempo.
3. Pilih Penerbit Terpercaya
Terakhir, Anda seharusnya memerhatikan perusahaan atau pemerintah yang menerbitkan surat utang atau obligasi itu. Karena kalau Anda asal memilih penerbit, bisa jadi penerbit tersebut tidak dapat membayar surat hutang yang Anda beli.
Oleh karena itu, Anda mesti cek history penerbit itu. Lazimnya penerbit obligasi terpercaya lebih dipercaya oleh para investor karena kecakapan bayar mereka.

Komentar
Posting Komentar